Ming. Jul 20th, 2025
Koperasi Merah Putih di Cilacap, Siap Bangkitkan Ekonomi Desa

Cilacap, 10 Juli 2025 Kabupaten Cilacap resmi meluncurkan program Koperasi Merah Putih dalam sebuah acara di Pendopo Wijaya Kusuma Sakti. Peluncuran ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi tonggak baru bagi penguatan ekonomi desa yang lebih merata dan berbasis kelembagaan.

Pelaksanaan program ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang mendorong pembentukan koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Tujuannya jelas yaitu memperkuat ekonomi rakyat mulai dari tingkat paling bawah dan memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Seluruh Desa dan Kelurahan di Cilacap Kini Punya Koperasi

Seluruh Desa dan Kelurahan di Cilacap Kini Punya Koperasi

Salah satu capaian penting dari Kabupaten Cilacap adalah berhasil membentuk 284 koperasi di seluruh desa dan kelurahan. Semua koperasi ini telah resmi dan memiliki badan hukum. Keberadaan koperasi ini tidak hanya sebagai formalitas, tetapi langsung diarahkan untuk menjalankan unit usaha produktif.

Beberapa kegiatan usaha yang dijalankan meliputi distribusi pupuk bersubsidi, penyediaan LPG, dan penyaluran kebutuhan pokok masyarakat. Artinya, koperasi ini benar-benar hadir untuk menjawab kebutuhan warga sekaligus memutar roda ekonomi lokal. Bahkan di beberapa wilayah, koperasi sudah mulai menjajaki pengelolaan produk unggulan desa seperti hasil pertanian organik, kerajinan tangan, hingga jasa pengiriman lokal berbasis komunitas.

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Lembaga Keuangan

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Lembaga Keuangan

Pemerintah Kabupaten Cilacap tak hanya membentuk koperasi lalu melepasnya begitu saja. Lewat Dinas Koperasi dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, setiap koperasi mendapatkan pembinaan langsung dan pendampingan teknis agar tetap sehat dan mampu bersaing.

Bank Jateng juga turut membantu dari sisi pendanaan, sehingga koperasi bisa berkembang lebih cepat. Kemudahan akses ke permodalan menjadi kunci penting supaya koperasi tidak hanya berdiri, tapi juga bisa beroperasi dengan maksimal. Bantuan ini tidak hanya berupa pinjaman lunak, tapi juga pelatihan pengelolaan keuangan agar koperasi bisa mandiri dalam jangka panjang.

Pemerintah juga mendorong kerja sama antara koperasi dengan BUMDes. Skemanya: BUMDes fokus di produksi, sedangkan koperasi mengurus bagian distribusi dan pemasaran. Jadi, tidak saling tumpang tindih, malah saling melengkapi.

Arahan Tegas dari Bupati Cilacap

Dalam sambutannya, Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menegaskan bahwa koperasi harus jadi solusi, bukan beban baru bagi warga. Ia mengingatkan agar pengurus koperasi bekerja dengan transparan, profesional, dan bertanggung jawab.

Ia juga meminta koperasi bisa mengangkat potensi desa seperti sektor pertanian, perikanan, wisata, sampai industri kreatif. Dengan pengelolaan yang baik, koperasi bisa membuka lapangan pekerjaan dan memperkuat ekonomi masyarakat desa. Bupati juga berharap koperasi menjadi tempat belajar bersama warga, termasuk anak muda desa, agar generasi baru bisa ikut andil dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal.

Bupati bahkan menyarankan agar koperasi bisa ikut mendukung gerakan sosial seperti pelestarian lingkungan dan kegiatan bersih-bersih desa. Kolaborasi antara ekonomi dan ekologi inilah yang bisa membawa dampak jangka panjang.

Penutup

Peluncuran Koperasi Merah Putih di Cilacap jadi bukti nyata bahwa ekonomi desa bisa dibangun secara kolektif, sistematis, dan berbasis kelembagaan. Dengan 284 koperasi yang siap jalan, Cilacap menunjukkan keseriusannya sebagai pionir dalam pembangunan ekonomi dari desa.

Dukungan dari pemerintah, dunia usaha, perbankan, dan masyarakat jadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan koperasi ini. Tapi yang paling utama adalah peran aktif warga desa dalam menjaga koperasi agar tetap berjalan dan terus berkembang.

Kalau semua elemen terus bergerak sejalan, bukan tidak mungkin Cilacap akan jadi contoh nasional dalam membangun ekonomi desa yang kuat, merata, dan berkelanjutan. Sebuah model pembangunan yang menggabungkan semangat gotong royong, inovasi lokal, dan tata kelola modern.

Baca juga artikel lainnya di ngabari.my.id dan sobatkabar.my.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *