Nasi kebuli punya cerita panjang yang menarik. Sajian ini berasal dari kawasan Timur Tengah dan dikenal luas di berbagai negara seperti Arab Saudi, Yaman, dan negara-negara Teluk lainnya. Di Indonesia, nasi kebuli sangat populer di kalangan masyarakat keturunan Arab, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Resep Nasi Kebuli dengan Daging Kambing

Membuat nasi kebuli sendiri di rumah sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Kamu bisa menggunakan rice cooker atau panci biasa, asal takaran dan teknik memasaknya tepat. Berikut resep nasi kebuli dengan daging kambing yang bisa kamu coba.
Bahan-bahan:
- 500 gram daging kambing (potong kecil sesuai selera)
- 500 gram beras basmati (cuci bersih, rendam 30 menit)
- 1 liter santan
- 1 buah bawang bombay (iris tipis)
- 4 siung bawang putih
- 1 ruas jahe, 1 ruas kayu manis
- 5 butir kapulaga, 3 butir cengkeh
- 1 sdt jinten, 1 sdt ketumbar bubuk
- 1 sdt lada hitam bubuk
- 1 sdt garam dan kaldu bubuk
- 2 sdm minyak samin atau minyak goreng biasa
Cara membuat:
- Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum
- Masukkan kayu manis, kapulaga, cengkeh, jahe, dan jinten
- Tambahkan daging kambing, aduk rata hingga berubah warna
- Masukkan santan dan semua bumbu bubuk, masak sampai daging empuk dan kuah agak menyusut
- Masukkan beras, aduk rata, lalu masak hingga airnya habis dan nasi matang
Setelah matang, sajikan nasi kebuli dengan taburan bawang goreng, kismis, dan acar timun. Tambahan sambal juga bisa jadi pelengkap nikmat untuk kamu yang suka pedas.
Baca juga artikel lainnya di sinte
Cita Rasa Rempah Nasi Kebuli yang Autentik

Salah satu keunggulan nasi kebuli ada pada perpaduan rempah-rempahnya. Rempah seperti kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan jintan memberikan aroma yang khas dan langsung menggugah selera. Tidak hanya itu, nasi kebuli juga menggunakan kaldu dari daging kambing yang dimasak perlahan, sehingga rasa gurihnya menyerap sempurna ke dalam nasi.
Beda dengan nasi biasa, nasi kebuli punya warna keemasan yang berasal dari rempah dan santan. Ini bukan cuma enak dipandang, tapi juga memberikan sensasi rasa yang mendalam. Begitu suapan pertama masuk ke mulut, kamu bisa langsung merasakan kekayaan bumbunya.
Menariknya lagi, nasi kebuli bukan tipe makanan yang terasa berat karena terlalu pedas atau terlalu berminyak. Justru, setiap rempah memberikan fungsi masing-masing ada yang menghangatkan tubuh, ada yang melancarkan pencernaan, dan ada juga yang menambah nafsu makan.
Perbedaan Nasi Kebuli dan Nasi Biryani
Meski terlihat mirip, nasi kebuli dan nasi biryani sebenarnya punya banyak perbedaan. Keduanya sama-sama berasal dari budaya Timur Tengah dan Asia Selatan, tapi teknik memasak dan bahan-bahannya tidak identik.
Nasi kebuli dimasak dengan santan dan minyak samin, sedangkan nasi biryani lebih sering menggunakan yoghurt atau tomat sebagai bahan pelengkap. Proses memasaknya pun berbeda. Nasi kebuli biasanya dimasak bersama kaldu dan daging dalam satu panci, sementara nasi biryani dimasak secara terpisah—nasi dikukus sendiri, dan daging dimasak sebagai topping.
Bumbu nasi biryani juga lebih kompleks karena sering menggunakan saffron atau air mawar, sementara nasi kebuli mengandalkan kesederhanaan rempah-rempah nusantara dan Arab yang berpadu harmonis.
Kalau kamu suka cita rasa gurih yang dalam dan tekstur nasi yang lembut, nasi kebuli bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu ingin rasa yang lebih wangi dan eksotis, biryani bisa dicoba.
Baca juga artikel lainnya di sobatkabar
Nasi Kebuli Cocok untuk Hidangan Spesial Keluarga
Nasi kebuli bukan menu harian biasa. Biasanya, orang menyajikannya saat ada momen spesial seperti Idul Adha, acara keluarga besar, atau perayaan ulang tahun. Hidangan ini cocok dijadikan sajian utama karena tampilannya meriah dan rasa yang mewah.
Selain itu, nasi kebuli juga fleksibel. Kamu bisa menyajikannya dengan aneka lauk pendamping seperti sate kambing, telur rebus, atau sambal goreng hati. Anak-anak pun biasanya menyukainya karena aromanya menggoda dan rasanya tidak terlalu tajam.
Kalau kamu sedang mencari ide hidangan istimewa untuk keluarga, nasi kebuli bisa jadi solusi. Tidak hanya membuat perut kenyang, tapi juga mempererat kebersamaan lewat tradisi makan bersama.