Sen. Sep 8th, 2025
Tempe

Buat banyak orang Indonesia, tempe itu udah jadi makanan sehari-hari. Meskipun sering dianggap murah dan sederhana, tempe sebenarnya punya nilai gizi dan sejarah yang nggak main-main.
Proses pembuatannya melibatkan fermentasi kacang kedelai dengan jamur Rhizopus. Fermentasi ini bikin kandungan gizinya meningkat dan rasanya jadi lebih khas gurih, sedikit asam, dan bikin nagih. Tempe juga lebih ramah buat pencernaan karena sudah mengalami proses alami.
Yang menarik, negara lain justru mulai mengakui keistimewaan tempe. Jepang, Amerika, sampai Belanda udah memasukkan tempe sebagai superfood sehat. Ironisnya, orang Indonesia sendiri kadang masih anggap tempe itu “makanan kelas bawah.”

Gizi Tinggi, Harga Bersahabat

Gizi tempe

Setiap 100 gram tempe mengandung sekitar 20 gram protein. Selain itu, tempe juga punya zat besi, kalsium, vitamin B12 dari fermentasi, dan probiotik alami. Kandungan inilah yang bikin tempe jadi teman baik buat pencernaan.
Saat harga daging makin naik dan nggak semua orang bisa beli, tempe hadir sebagai solusi. Harganya jauh lebih murah, gizinya tetap tinggi, dan gampang didapat di pasar atau warung terdekat. Tempe jadi penyelamat buat kebutuhan protein banyak keluarga.
Banyak ahli gizi juga menyarankan orang untuk makan tempe secara rutin. Terutama buat anak-anak, ibu hamil, dan lansia, karena nutrisinya bisa bantu jaga kesehatan tanpa bikin kantong bolong.

Kalau kamu tertarik sama info seputar gizi dan budaya makanan lokal, coba deh intip sinte.my.id. Banyak bahasan seru yang bisa bikin kita makin bangga jadi orang Indonesia!

Variasi Masakan Tempe yang Lezat

Varian tempe

Salah satu alasan kenapa tempe disukai banyak orang adalah karena bisa diolah jadi berbagai masakan. Dari yang simpel sampai yang agak rumit, semuanya bisa bikin perut bahagia.

Baca juga:  Rahasia Kepiting Saus Padang Paling Spesial Ala Rumahan


1.Tempe Goreng Tepung

Cuma iris tempe, kasih bumbu bawang-ketumbar, celupin ke tepung, lalu goreng sampai krispi. Makan sama nasi panas dan sambal auto nambah!


2.Orek Tempe

Potong tempe kecil-kecil, tumis bareng bawang putih, cabai, dan kecap manis. Rasanya manis-gurih dan bisa tahan lama disimpan.


3.Sambal Goreng Tempe

Goreng dulu tempenya, lalu tumis dengan sambal pedas, petai, atau kentang. Menu ini sering muncul di acara keluarga atau tumpengan.


4.Tempe Bacem

Masak tempe dengan gula merah dan rempah-rempah, lalu rebus sampai meresap. Goreng sebentar sebelum disajikan, rasanya khas banget ala Jawa.


5.Sate Tempe

Tusuk tempe yang udah dibumbui mirip sate ayam, lalu bakar dan siram bumbu kacang. Cocok buat kamu yang cari versi sate vegetarian.

Variasi olahan ini nunjukin kalau tempe fleksibel banget. Mau dimakan anak-anak, orang tua, vegetarian, atau pencinta pedas,semua bisa menikmati dengan cara masing-masing.

Tempe dan Masa Depan Pangan Indonesia

Di tengah krisis pangan dan mahalnya bahan makanan bergizi, tempe bisa jadi solusi lokal yang praktis. Indonesia punya peluang besar untuk mengangkat tempe jadi produk unggulan nasional.
Pemerintah dan pelaku industri bisa kerja sama untuk mengembangkan olahan tempe modern dari keripik, burger, sampai abon tempe. Kalau dikembangkan dengan serius, tempe bisa bersaing di pasar global.
Proses produksi tempe juga masih banyak yang pakai cara tradisional seperti fermentasi alami dan bungkus daun pisang. Selain menambah cita rasa, cara ini juga menjaga tradisi kuliner kita agar tetap hidup.

Kenapa Harus Mulai Menghargai Tempe?

Sayangnya, banyak orang justru minder kalau makan tempe. Padahal, tempe punya nilai tinggi secara gizi, ekonomi, dan budaya. Petani lokal juga bisa terbantu kalau permintaan tempe meningkat.
Chef dan pengusaha kuliner kreatif sudah mulai bereksperimen dengan tempe. Mereka bikin tempe jadi steak, lasagna, bahkan tempe crispy kekinian. Artinya, tempe bisa tampil keren juga.
Daripada buru-buru ikut tren makanan mahal demi gaya, mending kita mulai bangga makan tempe. Dari tempe goreng sampai tempe bacem, semua punya cerita dan rasa yang istimewa. Tempe bukan cuma makanan murah tapi juga simbol kekayaan lokal yang layak kita angkat.

Baca juga:  Sejarah dan Asal-Usul Kue Lapis Legit

Penasaran sama artikel-artikel seputar budaya lokal, gaya hidup, atau cerita inspiratif lainnya? Yuk mampir ke sobatkabar.my.id dan temukan banyak bacaan yang bikin hati hangat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *